TIMES HONGKONG, SLEMAN – Sebanyak 17 kader PKK dari seluruh kapanewon di Kabupaten Sleman unjuk kreativitas dalam Lomba Jingle GELARI PELANGI 2025 yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (2/7/2025).
Acara ini menjadi wadah penyampaian pesan edukatif tentang pentingnya peran keluarga dalam pembangunan pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program nasional GELARI PELANGI (Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi), yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan partisipasi keluarga dalam mendorong kualitas sumber daya manusia dari lingkup rumah tangga.
Lomba jingle dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang menekankan bahwa kreativitas dalam bentuk jingle dapat menjadi media efektif untuk menyampaikan nilai-nilai penting tentang keluarga, pendidikan, dan ekonomi.
“Lewat jingle, pesan mulia tentang pendidikan dan pengelolaan ekonomi keluarga dapat disampaikan secara menarik, mudah diingat, dan menyentuh. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga bentuk edukasi untuk seluruh masyarakat,” ujar Danang dalam sambutannya.
Danang juga menyampaikan bahwa tantangan zaman menuntut keluarga tak hanya sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai pusat pembentukan karakter, peningkatan literasi, hingga penguatan ekonomi mikro berbasis rumah tangga.
“Program GELARI PELANGI adalah wujud nyata dari upaya memperkuat ketahanan keluarga. Saya mengapresiasi peran aktif kader PKK Sleman dalam menggerakkan program-program pemberdayaan ini,” tambahnya.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, TP PKK, dan masyarakat menjadi kunci untuk menjadikan Sleman lebih tangguh dan berdaya saing di masa mendatang.
TP PKK Sleman Tegaskan Komitmen dalam Penguatan SDM Keluarga
Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Sleman, Parmilah Harda Kiswaya, menjelaskan bahwa program GELARI PELANGI merupakan gerakan nasional yang digagas TP PKK Pusat melalui Pokja II, yang fokus pada peningkatan pendidikan dan ekonomi keluarga.
“Program ini bersifat menyeluruh, mulai dari pusat hingga desa. Tujuannya mendorong peningkatan kualitas keluarga Indonesia melalui pendidikan, keterampilan, dan penguatan ekonomi berbasis potensi lokal,” terang Parmilah.
Ia menyebutkan, beberapa kegiatan dalam implementasi GELARI PELANGI meliputi:
- Promosi budaya gemar membaca di lingkungan keluarga,
- Pelatihan keterampilan dan pendidikan nonformal,
- Pengembangan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), serta
- Pembentukan dan penguatan koperasi PKK sebagai sarana pemberdayaan ekonomi rumah tangga.
Parmilah berharap, lomba jingle ini dapat menjadi pemantik semangat bagi masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam membangun ketahanan keluarga yang mandiri dan sejahtera.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengembangkan potensi keluarga mereka, sekaligus ikut serta dalam mendukung pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Kegiatan ini membuktikan bahwa musik bukan hanya alat hiburan, tapi juga sarana komunikasi sosial yang kuat untuk membangun keluarga dan daerah yang lebih baik melalui sinergi lintas sektor. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wabup Sleman Buka Lomba Jingle GELARI PELANGI 2025, Gaungkan Pemberdayaan Keluarga
Writer | : A. Tulung |
Editor | : Ronny Wicaksono |