TIMES HONGKONG, PACITAN – Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar memastikan, bahwa situasi sampai saat ini tetap aman terkendali dan tidak ada ancaman terorisme. Masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.

Semua bermula dari kecelakaan lalu lintas antara truk dan minibus di Jembatan Penceng, Tanjungsari, Jumat (25/4/2025) siang.

Saat olah Yempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan truk tersebut ternyata membawa BBM jenis solar bersubsidi tanpa izin alias ilegal.

Tak berhenti di situ. Ketika sopir truk diamankan di Mapolres Pacitan, empat pria misterius mendadak datang. Mereka mengaku teman si sopir, mendesak polisi segera melepaskan sopir dan truk yang disita.

Namun permintaan itu ditolak tegas. Sebab, kasus sudah berkembang ke penyelundupan BBM ilegal.

Salah satu dari mereka bahkan mengaku sebagai anggota jaringan teroris. Ia mengancam akan menyerang polisi dan Brimob jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

“Kami mengamankan mereka dan langsung koordinasi dengan Densus 88. Setelah dicek, dua orang di antaranya memang mantan narapidana terorisme (eks napiter),” kata Kapolres Ayub, Minggu (27/4/2025).

Polisi tak mau ambil risiko. Tim Gegana dari Brimob Madiun dipanggil untuk memeriksa dua minibus yang diparkir para pria itu di sekitar Mapolres. Kekhawatiran soal ancaman bom sempat muncul.

“Kami periksa kedua mobil itu. Alhamdulillah, tidak ada bom atau barang berbahaya lain yang ditemukan,” lanjut Kapolres.

Kini, keempat pria tersebut sudah dibawa ke Polda Jawa Timur untuk penyelidikan lebih dalam. Dua di antaranya resmi diamankan terkait ancaman kepada petugas.

Kapolres Ayub menegaskan, kasus ini murni soal pengancaman terhadap polisi. Bukan tindak pidana terorisme seperti yang sempat dikhawatirkan.

“Untuk perkembangannya, saat ini masih pendalaman. Tapi saya tegaskan, ini bukan kasus tindak pidana teroris. Ini pengancaman kepada petugas. Dan sudah kami limpahkan penanganannya ke Polda Jatim,” ujarnya.

Selain itu, kasus BBM ilegal juga tetap jalan. Semua barang bukti, termasuk truk dan solar subsidi yang diangkut, serta para saksi, sudah diserahkan ke Polda Jatim.

“Saat ini yang sudah kami limpahkan ke Polda Jatim ada dua orang. Termasuk terkait kasus BBM ilegal. Semua barang bukti, tersangka, dan saksi sudah kami serahkan,” jelas Kapolres.

Ayub meminta masyarakat Pacitan untuk tetap tenang. Ia memastikan, pengamanan berjalan maksimal dan tidak ada gangguan keamanan yang perlu dikhawatirkan.

“Saya sampaikan bahwa situasi di Kabupaten Pacitan aman dan terkendali. Saya harap masyarakat tidak usah panik, silakan beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.

Untuk perkembangan selanjutnya, masyarakat maupun media dipersilakan langsung menanyakan ke Polda Jatim. (*)