https://hongkong.times.co.id/
News

Korban Tewas Jatuhnya Pesawat Jeju Air Korsel Menjadi 120 Orang, Bisa Terus Bertambah

Sunday, 29 December 2024 - 15:11
Korban Tewas Jatuhnya Pesawat Jeju Air Korsel Menjadi 120 Orang, Bisa Terus Bertambah CEO Jeju Air Kim E-bae membungkuk untuk menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban kecelakaan pesawat dalam konferensi pers di Seoul, 29 Desember. (FOTO A: The Korea Times/Yonhap)

TIMES HONGKONG, JAKARTA – Jumlah pasti korban tewas akibat jatunya pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Jeju Air Korea Selatan (Korsel) hingga Minggu sore (29/122/2024) ini mencapai lebih dari 120 orang.

Dari manifes yang ada, tercatat ada 173 penumpang dari Korea dan dua penumpang Thailand serta 6 awak pesawat di dalam pesawat Jeju Air yang berangkat dari Thailand pada pukul 01.30 pagi dan dijadwalkan mendarat di bandara pada pukul 08.30 pagi tadi.

Petugas pemadam kebakaran dan penyelamat terus mencari penumpang Jeju Air di bawah reruntuhan pesawat penumpang Jeju Air setelah tabrakan dan meledak di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Minggu pagi tadi.

Pihak kepolisian dan otoritas setempat hingga saat ini juga terus berusaha memvalidkan data, terutama jumlah korban yang tewas, karena informasinya masih simpang siur.

Namun yang jelas pihak Maskapai Penerbangan Jeju Air, berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk mengatasi kecelakaan pesawat yang mematikan itu.

Sejak Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul itu membuka kembali rute Bangkok-Muan, Jeju Air baru memulai sejak 8 Desember 2024 lalu.

Rute penerbangan Jeju Air antara Bandara Internasional Muan dengam Bangkok, Thailand ini merupakan layanan tambahan baru yang diperkenalkan sebagai bagian dari kebangkitan penerbangan internasional reguler bandara tersebut setelah terhenti selama  17 tahun.

Sebelumnya, maskapai ini tidak memiliki penerbangan yang menghubungkan Muan dengan Bangkok atau tujuan internasional lainnya.

Menyusul kecelakaan pesawat fatal yang menewaskan sedikitnya 120 orang di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan hingga pukul 3 sore hari Minggu (29/12/2024) sore ini , investigasi akan difokuskan pada kurangnya pengalaman bandara selama puluhan tahun dalam menangani penerbangan internasional.

Kabar terakhir, meskipun totalnya ada 181 orang di dalamnya, otoritas penyelamat menduga hampir semua orang lainnya, kecuali dua orang yang diselamatkan, juga tewas dalam kecelakaan itu.

Pengenalan penerbangan internasional di Bandara Muan merupakan bagian dari upaya Provinsi Jeolla Selatan untuk menarik wisatawan ke wilayah barat daya dan mengakomodasi meningkatnya permintaan perjalanan ke luar negeri.

Mulai 2 Desember, Jin Air meluncurkan penerbangan reguler yang menghubungkan Muan dengan Narita dan Osaka di Jepang, serta Taipei di Taiwan, di samping penerbangan domestik ke Jeju.

Jeju Air mengikuti langkah yang sama pada 8 Desember, dengan menawarkan rute ke Bangkok, Nagasaki (Jepang), Taipei, Kota Kinabalu (Malaysia). Jeju memiliki rute penerbangan Bangkok-Muan dengan nomor penerbangan 7C 2216 dan 7C 2215, yang beroperasi empat kali seminggu pada hari Senin, Kamis, Jumat dan Minggu.

Kritik kemudian muncul dalam industri penerbangan mengenai apakah pengenalan tiba-tiba rute internasional reguler di Bandara Muan merupakan tindakan yang tergesa-gesa.

Seorang pejabat industri mengatakan, bandara Muan belum memiliki banyak pengalaman mengoperasikan bahkan penerbangan domestik, dan jadwal ketat maskapai berbiaya rendah seperti Jeju Air mungkin telah melampaui kapasitas operasional bandara.

Menanggapi insiden tersebut, Jeju Air mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki situasi dan keadaan seputar insiden tersebut. Tetapi mereka belum memberikan keterangan terperinci atau tanggapan resmi

Namun maskapai penerbangan Jeju Air berjanji, pihaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi kecelakaan mematikan pada penerbangannya yang membawa 181 penumpang.

Kepala eksekutif maskapai Jeju Air mengatakan, bahwa prioritas utama mereka adalah mendukung keluarga korban yang ditinggalkan.

"Kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya kepada para penumpang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu dan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata CEO Jeju Air, Kim E-bae dalam sebuah pernyataan.

"Saat ini, penyebab pasti kecelakaan tersebut belum dapat dipastikan, dan kami harus menunggu penyelidikan resmi oleh badan pemerintah. Apa pun penyebabnya, saya bertanggung jawab penuh sebagai CEO," ujarnya.

Kerusakan Roda

Pesawat-Jatuh.jpgPetugas pemadam kebakaran dan penyelamat mencari korban diantara reruntuhan pesawat penumpang Jeju Air di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Minggu itu.(FOTO: The Korea Times/Yonhap)

Hasil penelitian sementara ini, gagalnya pendaratan itu kemungkinan disebabkan roda pesawat yang tidak  bekerja dengan normal.

Kerusakan pada roda pendaratan kemungkinan menyebabkan pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air di Bandara Internasional Muan itu 

Pesawat Jeju Air yang membawa total 181 penumpang dari Bangkok itu berupaya mendarat di Bandara Internasional Muan pada pukul 9:07 pagi dan gagal sehingga keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding pembatas dan menewaskan sedikitnya 120 orang. (*)

Writer : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Latest News

icon TIMES Hongkong just now

Welcome to TIMES Hongkong

TIMES Hongkong is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.